Kembali lagi bersamaku di blog Lentera_Galaxy. Kali ini saya akan mempublikasikan naskah drama Bahasa Indonesia yang pernah saya beserta kelompok saya pentaskan untuk tugas pelajaran Bahasa Indonesia kelas X. Ok jangan tanya usia saya berapa. Hihihi..
Naskah drama ini bertemakan cerita rakyat Jawa Barat nih. Judulnya Putri Kandita Si Ratu Pantai Selatan. Penulisnya adalah saya, Herlina, dan Vivi Rahmawati. Naskah drama ini diperankan oleh 8 orang. Banyak yah? Sebelum jadi sebuah naskah drama, kami mendapat ide dari Cerita Rakyat Nusantara yang kami cari di mesin pencari tentunya. Oh iya, kalau pernah baca komik yang judulnya 7 Wonders itu juga menceritakan tentang ratu pantai selatan loh. Tapi dengan asal muasal cerita yang berbeda. Karena banyak sekali sumber ceritanya. Tentunya komik itu bukan karya saya :D
Simak lebih lanjut naskah drama hasil karya kami.
Berikut merupakan foto setelah penampilan. Hahaha.. Sayang sekali videonya rusak kena virus -.- Maafkan kami yang ingin eksis :v
Naskah drama ini bertemakan cerita rakyat Jawa Barat nih. Judulnya Putri Kandita Si Ratu Pantai Selatan. Penulisnya adalah saya, Herlina, dan Vivi Rahmawati. Naskah drama ini diperankan oleh 8 orang. Banyak yah? Sebelum jadi sebuah naskah drama, kami mendapat ide dari Cerita Rakyat Nusantara yang kami cari di mesin pencari tentunya. Oh iya, kalau pernah baca komik yang judulnya 7 Wonders itu juga menceritakan tentang ratu pantai selatan loh. Tapi dengan asal muasal cerita yang berbeda. Karena banyak sekali sumber ceritanya. Tentunya komik itu bukan karya saya :D
Simak lebih lanjut naskah drama hasil karya kami.
PUTRI KANDITA : SI RATU PANTAI
SELATAN
Alkisah, di
daerah Pakwan (kini kota Bogor), Jawa Barat, tersebutlah
seorang raja bernama Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi yang bertahta di
kerajaan Pakuan Pajajaran. Ia adalah raja yang arif dan bijaksana. Sang Prabu juga
mempunyai seorang permaisuri yang cantik
jelita dan berberapa selir yang cantik –
cantik. Dari hasil perkawinannya dengan
sang permaisuri lahir
seorang putri yang bernama Putri Kandita.
Prabu Siliwangi : “wahai permaisuriku, aku berniat untuk
menjadikan anak kita –Putri Kandita– sebagai penerus kerajaan ini.”
Permaisuri : “mohon ampun baginda
tapi, bagaimana dengan anak dari para selir yang lain? Pasti akan merasa
cemburu dengan keputusan ini.”
Prabu Siliwangi : “tapi keputusan ku
sudah bulat dan dia pun cocok menjadi penerus kerajaan ini.”
Permaisuri : “baiklah jika itu sudah menjadi keputusanmu, baginda.”
Disela
– sela pembicaraan antara Prabu Siliwangi dengan Permaisuri salah satu selir
yang tak sengaja sedang melewati ruang kamar mendengar pembicaraan mereka.
Selir 3 : “wah ini tidak
bisa dibiarkan, aku harus memberitahu kepada yang lainnya untuk mencegah Putri
Kandita menjadi penerus negeri ini.”
Dan
kemudian selir ketiga pun melaporkan pembicaraan antara Prabu Siliwangi dengan
Permaisuri kepada para selir dan anak – anaknya.
Selir 3 : “taukah kalian, Prabu
Siliwangi akan mengangkat Putri Kandita sebagai penggantinya.”
Selir 1 : “benarkah itu? Aku
sangat tak setuju dengan keputusan Prabu Siliwangi itu.”
Selir 2 : “aku juga, kita harus
menyingkirkan Permaisuri dan Putri Kandita dari negeri ini”
Malamnya
pun mereka melaksanakan rapat rahasia yang dilaksanakan oleh para selir dan
putra – putrinya.
Selir 1 : “Bagaimana cara menyingkirkan Putri Kandita dan
permaisuri dari istana ini tanpa
sepengetahuan Prabu?”
Selir 2: “Kita harus
berhati-hati karena jika Prabu mengetahui rencana ini, maka kita semua akan
binasa,”
Sejenak, suasana pertemuan itu menjadi hening. Semuanya
sedang berpikir keras untuk mencari cara yang paling tepat agar rencana mereka
dapat terlaksana tanpa sepengetahuan Prabu Siliwangi.
Selir 2 :“Sekarang aku tahu caranya,” katanya memecah keheningan.
Selir 1 :“Apakah caramu itu?”
Selir 2 :“Aku mempunyai kenalan seorang dukun yang terkenal dengan kesaktian ilmu hitamnya. Dukun itu pasti
mau membantu kita jika kita memberinya upah yang besar,”
Selir 3 :“tapi bagaimana kita keluar dari istana ini?”
Selir 1 :”aku yang akan meminta izin kepada prabu”.
Selir 2 :”baikalah besok kita mulai rencana ini”.
Keesokan harinya
di pagi hari yang cerah, Prabu Siliwangi membicarakan soal pengangakatan Putri
Kandita sebagai Ratu penerus kerajaan Pajajaran.
Prabu : “Putri
kandita ..!” *sambil memanggil Putri Kandita yang sedang berjalan*
Putri Kandita :
“iya, ada apa ayahanda?” *berjalan menghampiri Prabu Siliwangi*
Prabu : “ada yang ingin ayah sampaikan padamu”
Putri Kandita : “baiklah,
apa yang ayahanda sampaikan kepadaku”
Prabu : “ayah
sudah berbicara kepada ibunda kalau engkau akan ku angkat menjadi Ratu
penerusan kerjaan ini”
Putri Kandita : “Maaf ayahanda bukankah ada yang lebih layak
dari pada aku?”
Prabu : “tapi bagi
ku, hanya engkau lah yang layak menjadi penguasa negeri ini. Karena selain kau
memiliki paras yang sangat cantik, kau juga arif dan bijaksana”
Putri Kandita : “baiklahlah ayahanda akan ku pikirkan lagi”
Prabu : “kan ku
beri kamu 7 hari untuk berfikir, tapi usahakan jangan kau melonak perintah
ayahanda”
Putri : “baiklah,
terima kasih ayahanda aku permisi dulu.” *sambil menundukan badan dan kemudian
pergi meninggalkan Prabu, dan Prabu pun kembali ke singgasananya*
Setelah
kembalinya Prabu ke Singahsananya seorang Selir datang menemui Prabu Siliwangi
Selir 1 : “Permisi
Baginda Raja Maaf Hamba telah Menggangu Waktu Mu."
Prabu : “Ada apa
wahai Selir Ku?”
Selir 1 : “Mohon
Ampun Baginda, tapi hamba ingin Meminta Izin Untuk pergi ke luar dari istana
apakah engakau Menginzinkan hamba?”
Prabu : “Baiklah
akan aku Izinkan, tetapi akan kusuruh pengawal untuk menemani engkau keluar
istana.”
Selir 1 : “Maaf
Baginda Tidak Perlu. Aku hanya ingin melihat rakyatku dan ingin mendekatkan dir
dengan mereka, jadi aku juga harus terlihat seperti rakyat biasa.”
Prabu : “Baiklah jika itu mau mu wahai selir ku. Tapi
jangan keluar terlalu lama”
Kemudian selir 1
pun pergi menemui Selir 2 & 3 Untuk menajalankan rencana.
Selir 3 : “bagaimana
Berhasil kah engkau?”
Selir 1 : “Iya
aku Berhasil Mengelabui Baginda.”
Selir 2 : “Baguslah
kalo begitu Ayo kita jalankan rencana kita.”
Lalu para
selirpun menemui Orang Pintar yang
dimaksud kemarin. Di depan Gubuk
yang kumuh dengan semak belukar, tampak amat mengerikan jika dipandang.
Selir 3 : “wah
Seram Sekali.”
Selir 1 : “kau saja yang masuk.” *menatam Selir 2
untuk memberi isyarat masuk*
Selir 2 : “jangan
aku sendiri, ayo kita masuk bertiga.”
Selir 3 :
“yasudah kita masuk bertiga lagian aku juga takut, dan di luar sini juga sangat
mengerikan.”
Mereka bertiga pun akhirnya
masuk bersama, di dalam gubuk itu ternyata lebih mengerikan lagi, bunga – bunga
bertabaran dimana – mana, dan penerangannya hanya sebuah lilin – lilin kecil.
Selir2 : “Permisi
mbah dukun.”
Dukun : “kalian tak sopan sekali, saya itu masih
muda! Panggil saja nyai kunti”
Selir 1 : “oh
maafkan kami sebelumnya, karena kami tidak pernah bertemu dengan anda”
Dukun : “oh tidak
masalah, mungkin karena aku selalu berdiam diri di dalam rumah jadi tidak
banyak yang tau akan kecantikanku.
Para selir : “tuh
orang pede banget yah” *berbisik*
Dukun :
“sebenarnya ada perlu apa kalian kemari?”
Selir 3 : “kami
ingin meminta nyai Kunti untuk menggagal rencana Prabu Siliwangi untuk
mengangkat Putri Kandita, dan buatlah permaisuri dan Putri Kandita menderita”
Dukun : “maaf aku
tak bisa, karena ini semua bersangkutan dengan Prabu Siliwangi”
Selir 1 : “memang
kau mau dibayar berapa? Hah?”
Dukun : “bukan
masalah bayarannya, tapi ini bersangkutan dengannya. Aku bisa diusir bahkan
dibinasakan olehnya”
Selir 2 : “tenang
saja, kami akan merahasiakannya nyai Kunti”
Dukun : “baiklah
jika itu maumu. Bagaimana jika ku berikan ramuan penyakit borok yang teramat
bau?”
Selir 3 : “ ya
terserah anda sajalah, yang penting mereka menderita”
Dukun : “baiklah
ini kuberikan ramuannya! Tapi mana upahku?”
Selir 3 : “ini
ambil lah upahmu, eds tapi apakah ini mujarap?” *sambil menjatuhkan sekantung
emas diatas mejanya*
Dukun : “ya,
cepat pergilah dari sini”
Para selir pun pergi kembali ke
istana membawa sebotol ramuan dan makanan khas rakyat sekitar untuk meyakinkan
mereka beneran pergi mengunjungi rakyat
desa di negeri ini.
Selir1: “haaah
lelahnya hari ini.”
Selir3: “haaa aku
pun juga lelah,yasudah aku mau ke kamar dulu.”
Selir2: “aku juga
mau ke kamar dulu.”
Tapi sebelum para
selir memasuki kamarnya, Prabu lewat dan memanggil mereka.
Prabu :
"bagaimana jalan – jalan kalian wahai selirku?”
Selir 1 : “sangat
menyenangkan, dan kami pun membawa makanan yang kami beli dari pedagang”
Prabu : “wah,
kalau begitu. Kalian dapat menaruhnya di dapur”
Selir 2 : “baik
baginda, kami permisi terlebih dahulu” *sambil berjalan menuju dapur*
Sesampainya di dapur, para Selir
membuat dua cangkir teh hangat yang dicampur dengan ramuan tersebut. Serta
memberinya roti yang mereka beli tadi. Dan menyuruh dayang – dayang untuk
memberiikan teh dan roti tersebut kepada permaisuri dan Putri Kandita. Dayang –
dayang pun memberikan teh hangat dan roti tersebut kepada Permaisuri dan Putri
Kandita.
Esok harinya, efek dari ramuan
itu pun mulai terjadi. Badan Permaisuri dan Putri Kandita mengalami gatal –
gatal yang diujung dengan borok yang mengeluarkan bau tak sedap.
Permaisuri : “aduh
aaaa gatal sekali badan ku”
Prabu : “ada apa
adinda?”
Permaisuri :
“entah kenapa badanku gatal sekali”
Prabu : “aku akan
memanggil tabib kerajaan untuk mengobati gatal – gatalmu”
Permaisuri :
“tolong cepat lah”
Dari kamar Putri Kandita
terdengar jeritan keras dari sang putri. “aaaahhh badanku!!” Prabu pun terkejut
dan kemudian menghampiri Putri Kandita.
Prabu : “kau
kenapa putriku? Kenapa berjerit seperti itu?”
Putri :
“ayahanda, badanku kenapa menjadi gatal – gatal sekali dan perih”
Prabu : “kenapa
semuanya jadi begini?”
Putri : “tidak
tau.”
Prabu : “baiklah
saya akan memanggil tabib kerajaan”
Putri : “ya,
cepatlah ayahanda”
Kemudian Prabu pun memanggil
tabib kerajaan kepercayaannya, namun tabib kerajaan kepercayaannya tak bisa
datang karena ada kepentingan mendadak. Dan selir pun menyarankan Prabu untuk
memanggil orang yang pintar dalam pengobatan.
Selir 3 : “ampun
baginda raja, aku mengenal seseorang yang sakti mungkin dia bisa menyembuhkan
putri kandita dan permaisuri”.
Prabu :
“panggillah dia secepatnya untuk mengobati mereka berdua”.
Selir3 : “baik
hamba permisi dulu.”
Kemudian selir 3 pun memanggil
temannya yaitu Nyai Kunti untuk datang kemari sebagai tabib gadungan.
Tabga : “permisi
yang mulia hamba ingin menghadap, saya Tabib Sukinem dari desa Pajajaran.”
Prabu : “yasudah
silahkan kau periksan permaisuriku dan putriku.”
Tabga : “baiklah.
Maaf yang mulia bolehkan aku memeriksa bagian yang gatalnya?”
Permaisuri :
“yayaya, silahkan kau periksa”
Tabga : “wah ini
penyakit yang sangat mengerikan , mohom ampun yang mulia saya tidak dapat
menyembuhkannya”
Prabu : “apa kau
tak bisa menggunakan cara lain?”
Tabga : “ya saya
hanya dapat memberikan ramuan ini, minum lah 3 kali sehari”
Prabu : “baiklah
nanti akan aku berikan kepada mereka dengan teliti”
Tabga : “baiklah
saya permisi dulu”
Setelah selang berberapa hari
penyakit yang diderita mereka pun malah semakin memburuk, dan seminggu kemudian
permaisuri pun meninggal dunia. Dan para selir bersorak gembira atas
meninggalnya permaisuri.
Selir2 :”baginda hamba takut jika , penyakit ini
menular”.
Prabu : “tapi apa
yang harus aku lakukan ?”
Selir1 :
“bagaimana kalau tuan Putri Kandita diasingkan, karena aku takut kalau penyakit
ini menular pada rakyat”.
Prabu : “aku
tidak bisa melakukan itu, dia anakku”.
Selir3 : ”tapi
aku takut penyakit itu menular. Dan jika seorang ratu berpenyakitkan, apa kata
rakyat kita?”
Prabu : “baiklah jika
begitu”.
Dan Prabu pun menyuruh Putri
Kandita pergi dari kerajaan.
Prabu : “maaf
Putriku, ayahanda sebenarnya tak tega mengusirmu dari kerajaan ini. Tapi ini
demi kebaikan kerajaan ini dan
dirimu juga menjauhkanmu dari comoohan rakyat”
Putri : “(nangis)
baiklah ayahanda aku akan pergi dari kerajaan ini”
Prabu : “ini
selendang sebagai peninggalan dari ayahanda dan sebaiknya kau pergi dari pintu
belakang istana”
Dan pada akhirnya Putri Kandita
pergi dengan berjalan kaki, ia pergi entah kemana dan pada akhirnya ia sampai
di laut selatan. Ia pun kelelahan dan tertidur di pesisir pantai. Ketika ia
sedang terlelap ia mendengar suara seseorang.
“Wahai, Putri Kandita! Jika kamu ingin sembuh dari
penyakitmu, berceburlah ke dalam lautan ini! Niscaya kulitmu akan pulih seperti
sediakala,” ujar suara itu.
Putri Kandita pun cepat-cepat bangun setelah mendengar suara
itu.
“Apakah aku bermimpi?” gumamnya sambil mengusap-usap matanya
tiga kali.
Setelah itu, sang Putri mengamati sekelilingnya, namun tak
seorang pun yang dilihatnya.
“Aku mendengar suara itu dengan sangat jelas. Tetapi kenapa
tidak ada orang di sekitar sini? Wah, jangan-jangan ini wangsit,” pikirnya.
Meyakini suara itu sebagai sebuah wangsit, Putri Kandita pun
menceburkan diri ke laut. Sungguh ajaib! Saat menyentuh air, seluruh tubuhnya
yang dihinggapi penyakit kusta berangsur-angsur hilang hingga akhirnya kembali
menjadi halus dan bersih seperti sediakala. Tidak hanya itu, putri kesayangan
Prabu Siliwingi itu juga menjadi putri yang sakti mandraguna.
Meskipun telah sembuh dari penyakitnya, Putri Kandita enggan
untuk kembali ke istana. Ia lebih memilih untuk menetap di pantai sebelah
selatan wilayah Pakuan Pajajaran itu. Sejak menetap di sana, ia dikenal luas ke
berbagai kerajaan yang ada di Pulau Jawa sebagai putri yang cantik dan sakti.
Para pangeran dari berbagai kerajaan pun berdatangan untuk melamarnya.
Menghadapi para pelamar tersebut, Putri Kandita mengajukan sebuah syarat yaitu
dirinya bersedia dipersunting asalkan mereka sanggup mengalahkan kesaktiannya,
termasuk bertempur di atas gelombang laut yang ada di selatan Pulau Jawa.
Namun, jika kalah adu kesaktian itu, maka mereka harus menjadi pengikut Putri
Kandita.
Dari sekian banyak pangeran yang beradu kesaktian dengan
Putri Kandita, tak seorang pun dari mereka yang mampu mengalahkan kesaktian
sang Putri. Dengan demikian, para pelamar tersebut akhirnya menjadi pengikut
Putri Kandita. Sejak itulah, Putri Kandita dikenal sebagai Ratu Penguasa Laut
Selatan Pulau Jawa.
..TAMAT..
Berikut merupakan foto setelah penampilan. Hahaha.. Sayang sekali videonya rusak kena virus -.- Maafkan kami yang ingin eksis :v
Yeyyy, Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana? Ceritanya menarik tidak? Sebenarnya ingin di publikasikan sejak lama. Tapi kami masih ragu mempublikasikannya, dan juga tiba-tiba laptop yang menyimpan cerita ini rusak. Untung Hddnya baik-baik saja. Kami sangat bangga menampilkan apa yang telah kami buat. Jadi, apa salahnya membuat naskah drama kalian sendiri? Ayo berkreasilah! :D
Terima kasih telah berkunjung. Byebye
Komentar
Posting Komentar