Langsung ke konten utama

Naskah Drama - Bawang Merah dan Bawang Putih

Tema: Kebaikan dan kejahatan serta nilai kejujuran dan kerja keras.

Jumlah Pemain: 6 (Bawang Merah, Bawang Putih, Ibu Tiri, Ibu Kandung, Ayah, Peri Sungai)


Daftar Tokoh

  1. Bawang Putih: Seorang gadis yang baik hati, sabar, dan rajin bekerja.
  2. Bawang Merah: Kakak tiri Bawang Putih, sombong, pemalas, dan iri hati.
  3. Ibu Tiri: Ibu kandung Bawang Merah yang jahat dan pilih kasih.
  4. Ibu Kandung Bawang Putih: Sosok ibu yang penyayang, sudah meninggal namun semangatnya tetap hidup dalam hati Bawang Putih.
  5. Ayah: Ayah Bawang Putih dan Bawang Merah, pria baik hati yang sakit-sakitan.
  6. Peri Sungai: Sosok peri bijak yang membantu Bawang Putih karena kebaikannya.

Adegan 1: Di Rumah Bawang Putih

(Panggung menunjukkan ruang sederhana di rumah Bawang Putih. Bawang Putih sedang menyapu dengan rajin. Di sisi lain, Bawang Merah sedang bersantai sambil makan buah.)

Bawang Putih: (tersenyum) Kak, mau bantu aku menyapu? Kerjaan ini nggak akan lama kalau kita kerjain bareng.

Bawang Merah: (mengangkat alis) Hah? Kenapa harus aku yang bantu? Bukannya kamu udah biasa ngerjain semua sendiri?

Bawang Putih: (lembut) Iya, tapi kan lebih enak kalau dikerjain bareng. Bisa lebih cepat selesai.

Bawang Merah: (tertawa sinis) Yaudah, kamu aja deh. Aku lagi capek. Lagian, Mama juga nggak pernah nyuruh aku buat bantu kamu.

(Ibu Tiri masuk ke panggung, melihat Bawang Putih yang bekerja.)

Ibu Tiri: (berjalan mendekat) Bawang Putih! Cepat selesaikan pekerjaanmu! Setelah itu kamu harus cuci baju dan ambil air di sungai!

Bawang Putih: (menunduk) Iya, Bu. Aku akan segera selesai.

Ibu Tiri: (menatap Bawang Merah) Bawang Merah, sayang, kamu mau apa? Mama bikinin makanan enak buat kamu, ya?

Bawang Merah: (sambil senyum manja) Iya, Ma. Aku lapar banget nih, pengen makan sesuatu yang spesial.


Adegan 2: Di Tepi Sungai

(Bawang Putih berjalan ke tepi sungai membawa baju yang akan dicuci. Ia mulai mencuci dengan sabar. Tiba-tiba, sebuah selendang hanyut terbawa arus.)

Bawang Putih: (panik) Aduh! Selendangnya hanyut! Gimana ini? Selendang kesayangan Ibu Tiri... Aku harus mencarinya.

(Bawang Putih mencoba mengejar selendang itu, tapi arus sungai membawa selendang semakin jauh. Ia terus mengikuti aliran sungai hingga bertemu Peri Sungai.)

Peri Sungai: (muncul dengan cahaya lembut) Apa yang kamu cari, Bawang Putih?

Bawang Putih: (terkejut) Siapa kamu?

Peri Sungai: Aku Peri Sungai. Aku melihat kamu berusaha keras mencari sesuatu. Ada yang bisa aku bantu?

Bawang Putih: (menunduk sopan) Selendang Ibu Tiri hanyut terbawa arus. Kalau aku nggak bisa mengembalikannya, aku akan dimarahi.

Peri Sungai: (tersenyum bijak) Kamu anak yang baik hati dan rajin. Sebagai balasan atas kebaikanmu, aku akan mengembalikan selendang itu. Tapi ingat, jangan pernah menyerah dan selalu percaya pada kekuatan kebaikan.

(Peri Sungai memberikan pilihan antara labu besar dan kecil.)

Peri Sungai: Pilih salah satu dari labu ini. Yang satu besar, dan yang satu kecil.

Bawang Putih: (berpikir sebentar) Aku pilih yang kecil saja, aku tidak butuh yang besar.

Peri Sungai: (tersenyum bangga) Kamu bijaksana, Bawang Putih. Labu kecil ini penuh dengan kebaikan.


Adegan 3: Kembali ke Rumah

(Bawang Putih kembali ke rumah membawa labu kecil. Di rumah, Ibu Tiri dan Bawang Merah sudah menunggunya.)

Ibu Tiri: (marah) Lama sekali! Mana selendangnya? Kalau rusak atau hilang, kamu harus tanggung jawab!

Bawang Putih: (sopan) Ini, Bu, selendangnya. Aku juga diberi labu kecil oleh Peri Sungai.

Bawang Merah: (melihat labu dengan iri) Hah? Apa itu? Kenapa cuma kecil begitu?

Bawang Putih: Aku diberi pilihan, dan aku pilih yang kecil. Mungkin ini yang terbaik.

(Ketika labu kecil dibuka, ternyata isinya penuh emas dan permata.)

Ibu Tiri & Bawang Merah: (terkejut) Emas?! Bagaimana bisa?

Bawang Putih: Aku tidak tahu. Ini pemberian dari Peri Sungai karena aku mengikuti arus sungai untuk mencari selendang.


Adegan 4: Bawang Merah Mengikuti Jejak Bawang Putih

(Keesokan harinya, Bawang Merah dan Ibu Tiri merencanakan untuk mendapatkan harta lebih banyak.)

Ibu Tiri: (berbisik) Bawang Merah, kamu harus ke sungai juga. Siapa tahu kamu bisa dapat labu yang lebih besar dan lebih banyak emas!

Bawang Merah: (serius) Iya, Ma! Aku pasti bisa dapat yang lebih besar dari Bawang Putih.

(Bawang Merah pergi ke sungai dengan sengaja menghanyutkan selendang. Saat selendang hanyut, Peri Sungai muncul lagi.)

Peri Sungai: (menatap Bawang Merah) Apa yang kamu cari, Bawang Merah?

Bawang Merah: (berpura-pura sopan) Selendangku hanyut, Peri. Tolong bantu aku!

Peri Sungai: (tersenyum) Pilih salah satu dari labu ini. Yang satu besar, yang satu kecil.

Bawang Merah: (tanpa berpikir panjang) Aku mau yang besar!

Peri Sungai: (memandang sedih) Semoga kamu bisa belajar sesuatu dari pilihanmu.


Adegan 5: Kembali dengan Labu Besar

(Bawang Merah pulang dengan senyum lebar, membawa labu besar.)

Ibu Tiri: (excited) Cepat buka! Pasti isinya lebih banyak dari milik Bawang Putih!

(Mereka membuka labu besar, tetapi isinya penuh ular dan serangga yang langsung menyerang Bawang Merah dan Ibu Tiri.)

Bawang Merah: (berteriak) AAAAA!!! Apa ini?!

Ibu Tiri: (ketakutan) Ini karena keserakahan kita!


Adegan 6: Kesimpulan

(Bawang Putih, Ayah, Bawang Merah, dan Ibu Tiri berada di rumah. Ibu Tiri dan Bawang Merah menundukkan kepala, merasa bersalah.)

Bawang Putih: (lembut) Kita semua bisa belajar dari kejadian ini. Kebaikan dan kejujuran selalu membawa berkah, sementara keserakahan hanya mendatangkan bencana.

Ibu Tiri: (menangis) Maafkan kami, Bawang Putih. Kami salah memperlakukanmu.

Bawang Merah: (menyesal) Iya, aku juga minta maaf.

Ayah: (bijak) Yang penting kita belajar dan berubah menjadi lebih baik. Tidak ada yang terlambat untuk memperbaiki diri.

(Semua tersenyum dan setuju untuk hidup bersama dengan lebih baik.)

TAMAT


Referensi:

  • Cerita rakyat Indonesia, "Bawang Merah dan Bawang Putih"
  • Studi literatur dongeng tradisional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Drama Nusantara

Kembali lagi bersamaku di blog Lentera_Galaxy. Kali ini saya akan mempublikasikan naskah drama Bahasa Indonesia yang pernah saya beserta kelompok saya pentaskan untuk tugas pelajaran Bahasa Indonesia kelas X. Ok jangan tanya usia saya berapa. Hihihi.. Naskah drama ini bertemakan cerita rakyat Jawa Barat nih. Judulnya Putri Kandita Si Ratu Pantai Selatan. Penulisnya adalah saya, Herlina, dan Vivi Rahmawati. Naskah drama ini diperankan oleh 8 orang. Banyak yah? Sebelum jadi sebuah naskah drama, kami mendapat ide dari Cerita Rakyat Nusantara  yang kami cari di mesin pencari tentunya. Oh iya, kalau pernah baca komik yang judulnya 7 Wonders itu juga menceritakan tentang ratu pantai selatan loh. Tapi dengan asal muasal cerita yang berbeda. Karena banyak sekali sumber ceritanya. Tentunya komik itu bukan karya saya :D Simak lebih lanjut naskah drama hasil karya kami. PUTRI KANDITA : SI RATU PANTAI SELATAN              Alkisah, di daerah Pakwan (kini kota Bogor), Jawa Barat,

Mengenal Model Interaksi Donald Norman: Cara Kita Berinteraksi dengan Teknologi

Hai, bertemu kembali dengan saya di tugas mata kuliah Interaksi Manusia dan Komputer. Pada pertemuan kali ini membahas model interaksi dari Donald Norman yang memiliki 7 prinsip dasar, dan akan menunjukan dua buah aplikasi dengan tujuan sama. Pertama-tama interaksi itu apa sih? Interaksi merupakan suatu hubungan antar user dan komputer atau sebaliknya. Seperti yang telah dijelaskan di pembahasan sebelumnya. Sedangkan t ujuan sistem interaktif adalah untuk membantu pengguna (user) untuk mencapai tujuan (goal) dari beberapa aplikasi domain. Ada beberapa  sistem atau model interaksi  yang dirancang untuk menggambarkan bagaimana manusia berinteraksi dengan teknologi. Beberapa model ini berasal dari studi Human-Computer Interaction (HCI) dan ilmu kognitif, yang berfokus pada desain antarmuka dan pengalaman pengguna. Salah satu model interaksi yang dibahas kali ini adalah Model Interaksi Donald Norman dengan judul .. Mengenal Model Interaksi Donald Norman: Cara Kita Berinteraksi den

Interaksi Manusia dan Komputer

Bagaimana kabarnya nih? Semoga selalu dalam keadaan baik yah. Sudah tiga bulan sejak terakhir kali saya memposting sesuatu, kini kembali dengan membawa pembahasan tentang Interaksi Manusia dan Komputer. Interaksi Manusia dan Komputer, mendengarnya saja kita sudah bertanya-tanya, bahkan mungkin saja sebagian dari kalian berimajinasi tentang manusia berbicara dengan komputer. Jadi, sebenarnya apasih Interaksi Manusia dan Komputer? Interaksi Manusia dan komputer atau yang lebih dikenal dengan  Human-Computer Interaction (HCI)  merupakan sebuah disiplin ilmu yang mempelajari interaksi manusia dengan komputer. Interaksi di sini bukan berarti kita (manusia) berbicara dengan komputer. Tapi lebih mengarah pada keterkaitan antara pembuat, mesin, dan pengguna dalam perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka agar mudah digunakan  dan memperoleh hasil yang diharapkan. Apasih tujuan mempelajari Interaksi Manusia dan Komputer? Tujuan Interaksi Manusia dan Komputer adalah : Membuat