Hai, Sahabat Tera dimanapun kalian berada. Artikel ini akan memaparkan tentang Prinsip Kerja Layar Sentuh,
Layar sentuh sudah menjadi bagian sehari-hari dari hidup kita, baik pada ponsel, tablet, laptop, atau bahkan di mesin ATM! Tapi, pernah nggak penasaran bagaimana benda itu bisa “merasakan” sentuhan kita? Apa yang terjadi ketika jari kita menyentuh layar dan, seperti sihir, aplikasi atau fitur yang kita inginkan langsung terbuka?
Nah, kali ini kita akan kupas tuntas soal prinsip kerja layar sentuh dan jenis-jenisnya. Jangan khawatir, kita akan bahas dengan santai dan gampang dipahami!
Sebelum melangkah lebih jauh. Mari kita ketahui terlebih dahulu bagaimana sejarah terciptanya layar sentuh hingga seperti sekarang. Menurut kesepakatan para ahli sejarahwan, penemu teknologi layar sentuh pertama, adalah E.A. Johnson pada tahun 1965. Kala itu E.A Johnson yang merupakan seorang berkebangsaan Inggris baru menemukan sentuhan pada layar pada satu waktu. Kemudian penemuan ini mendapat hak patennya di tahun 1969 dengan digunakannya alat tersebut untuk kontrol lalu lintas udara hingga tahun 1993.
Selanjutnya pada tahun 1970, inovasi pertama pada layar sentuh mulai dikembangkan oleh dua orang insinyur asal CERN, Swiss. Dua orang tersebut mulai meramu inovasi bernama layar sentuh kapasitif. Model ini dapat bekerja dengan cara merespon benda keras yang menekannya. Perangkat ini pun mulai diproduksi pada tahun 1973.
Tidak hanya berhenti disana di tahun selanjutnya, Elograph nama inovasi selanjutnya dari layar sentuh resistif yang dikembangkan oleh Samuel G. Hurts, mulai diproduksi masal pada tahun 1980-an. Tak seperti layar sentuh kapasitif dan layar sentuh resistif yang hanya dapat membaca titik kontak tunggal, di tahun 1982 University of Toronto mengembangkan teknologi multi-touch yang juga mengembangkan tablet layar sentuh.
Di tahun 1984, Myron Krueger mengembangkan sistem optik yang dapat melacak gerakan tangan. Inilah langkah awal yang mendorong inovasi layar sentuh menjadi semakin mudah dan lebih canggih. Tepat pada tahun 1990-an, ilmuwan komputer bernama Andrew Sears melakukan studi akademis tentang interaksi manusia dengan komputer, dalam studinya menjelaskan bagaimana gerakan single-touch seperti memutar tombol, menggesekkan untuk mengaktifkan. Kemudian multi-touch menghubungkan objek, dan menekan untuk memilih.
Sampailah hingga saat ini, teknologi layar sentuh terus melakukan inovasi yang signifikan. Layar yang menjadi lebih reseptif terhadap sentuhan dan gerakan, juga pemokusan pada kualitas perangkat.
Setelah mengenal sejarah dari touchscreen itu tersendiri, rasanya tidak akan pas jika kita tidak membahas prinsip kerjanya. Touchscreen terdiri dari beberapa jenis, dan berikut merupakan jenis dan prinsip kerjanya :
1. Resistive Screen
Layar resistif merupakan jenis layar sentuh yang dimana layarnya dilapisi oleh lapisan tipis berwarna metalik yang bersifat konduktif dan resesif terhadap sinyal-sinyal listrik. Saat terjadi sentuhan, lapisan ini akan dipaksa berkontak langsung secara fisik, akibatnya ternjadi gangguan arus listrik pada kontak tersebut. Efek ini akan merubah nilai arus listris, nilai ini yang nantinya akan dikirim untuk diolah secara matematis oleh controller sehingga dapat menghasilkan sebuat koordinat dan posisi yang akurat dari sentuhan tersebut.
Layar dengan teknologi ini memiliki tingkat kejernihan gambar sebesar 75%, sehingga monitor tampak kurang jernih. Layar ini juga tidak akan terpengaruh elemen luar seperti debu atau air. Namun, teknologi ini gampang mengalami kerusakan jika tertekan terlalu keras atau terjadi terus menerus.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Layar resistif terdiri dari beberapa lapisan tipis yang di antaranya ada lapisan resistif (lapisan yang bisa merasakan tekanan). Ketika kita menyentuh layar, lapisan-lapisan ini saling menekan, dan membuat arus listrik berpindah. Nah, titik tempat arus listrik ini berpindah akan “dibaca” oleh sistem sebagai koordinat X dan Y, sehingga layar tahu di mana kita menyentuh.
Keunggulan dan Kekurangan
Layar resistif bisa merespons sentuhan dengan apa saja – baik itu jari, stylus, atau bahkan pensil. Namun, layar jenis ini biasanya kurang responsif dibanding layar kapasitif dan lebih mudah tergores karena harus ada tekanan fisik.
Contoh Pemakaian: Banyak ditemukan di ATM, mesin kasir di restoran, dan beberapa perangkat elektronik lama.
2. Capacitive Screen
Layar kapasitif merupakan jenis layar sentuh yang memiliki lapisan pembungkus yang merupakan kunci dari cara kerjanya, yaitu lapisan ini dapat memanfaatkan sifat kapasitif dari tangan dan tubuh manusia sehingga saat jari anda menyentuh lapisan ini, maka nilai referensif berubah karena adanya arus listrik yang kemudian nilai referensif tersebut diteruskan ke sebuah kontroler. Hasil kalkulasi data tersebut akan menghasilkan koordinat dan posisi dapat diketahui dengan baik.
Teknologi ini hanya dapat digunakan dengan sentuhan jari karena dapat memanfaatkan muatan listrik yang ada dalam tubuh kita. Layar sentuh jenis ini juga hampir tidak memiliki kelemahan yang berarti, karena layar ini merupakan teknologi pengembangan dari layar resitif.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Layar kapasitif menggunakan lapisan yang bisa menyimpan muatan listrik. Nah, tubuh kita juga bisa menghantarkan listrik (dalam jumlah kecil). Ketika jari kita menyentuh layar, muatan listrik tersebut “terserap” oleh jari, dan perubahan kecil ini akan dikenali oleh layar. Berdasarkan perubahan tersebut, layar bisa mendeteksi posisi jari kita.
Keunggulan dan Kekurangan
Layar kapasitif sangat responsif dan mendukung multitouch, yaitu bisa merespons lebih dari satu sentuhan sekaligus (misalnya, untuk memperbesar atau memperkecil foto). Tapi, layar ini hanya merespons benda yang bisa menghantarkan listrik, seperti jari atau stylus khusus.
Contoh Pemakaian: Hampir semua smartphone dan tablet modern, seperti iPhone, Samsung Galaxy, atau iPad.
3. Surface Acoustic Wave System
Layar sentuh jenis ini merupakan teknologi yang memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi kejadian di permukaan layar. Ketika layar tersentuh sebagian gelombang akan terserap dan akan dipancarkan. Perubahan gelombang tersebut akan diterima oleh receiver dan dilanjutkan ke kontroler untuk diproses lebih lanjut.
Data yang dihasilkan dari sentuhan tersebut akan mengetahui posisi sentuhan yang lebih baik. Teknologi ini tidak menggunakan bahan pelapis metalik, melainkan lapisan kaca yang mampu meneruskan cahaya hingga 90%, lapisan ini juga dibuat lebih kuat dan tahan lama. Teknologi ini banyak digunakan di tempat umum seperti mesin pameran.
4. Multi Touchscreen
Multi touchscreen merupakan pengembangan dari jenis layar sentuh yang sudah ada. Sesuai dengan namanya, jenis ini dapat menerima sentuhan lebih dari satu jari secara bersamaan. Layar sentuh jenis ini dapat digunakan untuk membesar-kecilkan layar, mengubah posisi, dan memindahkan posisi objek pada layar monitor seperti foto atau games. Layar sentuh jenis ini sudah banyak terdapat pada telepon genggam masa kini.
5. Layar Sentuh Infrared
Layar Sentuh Infrared: Menggunakan sensor inframerah di sekitar layar untuk mendeteksi sentuhan tanpa tekanan. Teknologi ini biasanya ditemukan di papan tulis pintar atau perangkat layar sentuh yang lebih besar.
Kok Bisa Tahu Jari Kita Sedang Geser, Cubit, atau Ketuk?
Layar kapasitif yang canggih bisa mendeteksi beberapa sentuhan sekaligus (multitouch), jadi kita bisa melakukan berbagai gestur seperti menggeser (drag), mencubit (pinch), atau mengetuk dua kali (double-tap). Sensor layar bisa mengenali seberapa cepat kita menyentuh, menggerakkan, atau melepas jari dari layar. Informasi ini akan dikirim ke sistem operasi (seperti Android atau iOS), dan mereka akan memberikan respons yang sesuai – misalnya, memperbesar gambar jika kita melakukan gestur mencubit.
Mengapa Layar Sentuh Kadang Tidak Berfungsi Saat Layar Basah?
Salah satu kelemahan layar kapasitif adalah ketidaksesuaian dengan air. Air juga bisa menghantarkan listrik, sehingga ketika layar basah, sensor mungkin “kebingungan” mendeteksi lokasi sentuhan. Maka, layar kapasitif sering kali sulit dioperasikan saat terkena air, terutama jika ada banyak tetesan.
Kesimpulan
Layar sentuh adalah teknologi canggih yang terlihat sederhana namun sebenarnya memiliki cara kerja yang keren. Mulai dari layar resistif yang bekerja dengan tekanan, hingga layar kapasitif yang bergantung pada sentuhan listrik kecil dari tubuh kita, semua teknologi ini memungkinkan kita berinteraksi dengan perangkat dengan cara yang intuitif dan menyenangkan.
.
.
.
.
Prinsip kerja layar sentuh tersebut menutup pemaparan artikel pada kali ini, jangan lupa kunjungi artikel-artikel lainnya di situs ini. Ingat banyak-banyaklah membaca, karena ilmu tak akan ada habisnya. Sekian dari pemaparan ini. Terima kasih. Salam Membaca!!
Referensi
- How Touchscreen Technology Works - TechRadar
- [Capacitive vs. Resistive Touch Screens - Engineering.com](https://www.engineering.com/
Komentar
Posting Komentar